Tech talent menjadi kelompok yang paling banyak dicari di berbagai industri, termasuk di industri ritel.
Hal ini karena pasca pandemi lalu, hampir semua industri menyadari pentingnya memanfaatkan teknologi untuk mendongkrak kinerja perusahaan dan meningkatkan daya saing.
Fenomena yang sama juga terjadi di industri ritel. Perubahan perilaku konsumen yang semakin aktif melakukan pembelian dan melakukan konsumsi melalui kanal online semakin mendorong percepatan transformasi digital yang terjadi.
Stoodnt menyebutkan industri ritel saat ini membutuhkan SDM terampil di bidang teknologi. Kebutuhan ini selain berkaitan dengan kebutuhan untuk menyesuaikan dengan perilaku konsumen juga untuk meningkatkan daya saing perusahaan.
Untuk memastikan perusahaan di industri ritel tetap kompetitif, beberapa keahlian terlihat ada tren peningkatan seperti:
Keterampilan ini penting seiring arah pertumbuhan bisnis ritel yang mengarah pada memperkaya pengalaman belanja pelanggan dengan mengedepankan kemudahan dan pemanfaatan teknologi.
Selain itu, tren yang juga perlu diantisipasi adalah meningkatnya fokus pada isu lingkungan dan keberlanjutan. Salah satunya yang mulai efektif berjalan adalah melarang menggunaan kantong kresek di beberapa kota. Menghadapi isu ini, perusahaan perlu menyiapkan kandidat yang memiliki keahlian di bidang ini.
| 82% pencari mempertimbangkan employer image sebelum memutuskan melamar di suatu perusahaan. |
Jika kita membicarakan industri ritel maka terbayang bahwa pengguna produknya sangat luas. Namun, mungkin tidak banyak yang mengenal perusahaan produsennya.
Di tahap awal rekrutmen, employer image yang terbentuk dari usaha branding menjadi tantangan tersendiri untuk banyak perusahaan di industri ritel. Employer branding akan membantu kandidat untuk mengenal perusahaan Anda.
Oleh karena itu, employer branding yang kuat dapat meningkatkan jumlah sekaligus kualitas rata-rata pelamar yang masuk.
Sayangnya dari data Content Stadium, hanya 50% respondennya yang memiliki strategi employer branding.
“Tantangan klasik di industri ritel adalah menemukan kandidat untuk posisi business development, sales dan marketing.”
Profit memang masih menjadi fokus bagi banyak perusahaan di industri ritel. Dengan demikian, fokus rekrutmen yang terpecah menjadi salah satu tantangan untuk rekrutmen tech talent untuk pengembangan teknologi di perusahaan.
Salah satu strategi yang perlu dipertimbangkan oleh perusahaan di industri ritel untuk merekrut tech talent adalah memperluas talent pool yang ada.
Kesulitan menemukan kandidat terbaik bisa jadi karena jangkauan kandidat di talent pool masih terbatas. Semakin luas exposure pada berbagai talent pool akan meningkat juga peluang untuk mendapatkan tech talent yang tepat.
Anda dapat menemukan insight dan tips dari ahli serta pelaku industri dengan mengunduh ebook melalui tautan di bawah ini.
Artikel ini merupakan persembahan dari Glints for Employers, mitra terpercaya Anda dalam merekrut siapa saja dari mana saja di Asia Tenggara dan Taiwan. Menyukai artikel ini? Kami rekomendasikan Anda untuk membacara artikel terkait berikut ini.
Adopsi teknologi Kecerdasan Buatan (AI) kian berkembang dan telah mengubah lanskap dunia kerja. Hasil survei…
Menurut studi Deloitte dan The Manufacturing Institute, menemukan talenta berkualitas dengan keterampilan yang tepat kini…
Dalam dunia bisnis yang semakin kompetitif, struktur kompensasi menjadi salah satu pilar utama dalam menarik,…
Menarik kandidat untuk level senior, manajer bahkan eksekutif selalu menjadi tantangan di semua industri, termasuk…
Titel pekerjaan atau job title berperan penting dalam strategi menarik maupun mempertahankan talenta. Saat ini,…
Ekonom memperkirakan bahwa tahun 2024 akan menjadi tahun pertumbuhan ekonomi yang melambat. Bagi perusahaan produk…