Manfaat Artificial Intelligence dalam Proses Rekrutmen

© Pexels

Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan merupakan simulasi kecerdasan manusia pada mesin komputer yang diprogram untuk menjalankan pekerjaan manusia secara otomatis.

Contoh penggunaan kecerdasan buatan adalah asisten pribadi Siri di iPhone, sistem self-driving pada mobil Tesla, dan rekomendasi film pada Netflix.

Saat ini AI juga digunakan dalam proses rekrutmen karyawan. Software rekrutmen AI adalah machine learning atau sebuah perangkat lunak yang mampu belajar dari pengalaman berdasarkan input data. Semakin banyak menerima dan memproses data, maka semakin baik AI dalam membuat keputusan.

Teknologi AI dapat diandalkan dalam proses screening CV berdasarkan algoritma tertentu, seperti pencocokan kata kunci. Proses ini jauh lebih cepat dan efisien ketimbang penyaringan manual.

Manfaat Artificial Intelligence dalam proses rekrutmen

Mempersingkat proses

Tahap rekrutmen bisa cukup panjang, mulai dari publikasi iklan, penerimaan lamaran, seleksi resume dan shortlisting, hingga wawancara kandidat. Proses yang memakan waktu bisa disebabkan oleh volume pelamar yang besar dan seleksi secara manual. 

Misalnya, saat mencari satu orang kandidat untuk mengisi sebuah peran di perusahaan, Anda harus membaca ratusan CV pelamar untuk memilih kandidat yang memenuhi kualifikasi. Tentunya proses ini memakan waktu dan butuh ketelitian lebih.

Dengan perangkat lunak Applicant Tracking System (ATS), proses penyaringan ratusan CV dapat dilakukan jauh lebih cepat, sehingga Anda juga menghemat ratusan jam kerja. Proses rekrutmen yang singkat juga memberikan pengalaman positif bagi kandidat, yang pada akhirnya akan menaikkan employer brand Anda.

Meningkatkan kualitas rekrutmen

Software AI menyeleksi kandidat secara otomatis berdasarkan kesesuaian antara CV dengan deskripsi pekerjaan dan daftar persyaratan, misalnya mencocokkan pengalaman dan keterampilan kandidat dengan jenis peran. Kandidat yang memiliki kesesuaian paling tinggi akan berada di peringkat teratas.

Artinya, proses seleksi ini tidak melalui campur tangan manusia, sehingga meminimalkan bias. Ini akan meningkatkan kualitas rekrutmen, karena calon yang terseleksi benar-benar mereka yang memenuhi syarat.

Menekan biaya

Proses rekrutmen adalah pekerjaan berbiaya mahal. Menurut hasil studi Society for Human Resource Management (SHRM) tahun 2016, rata-rata biaya perusahaan untuk merekrut seorang karyawan adalah 4.129 dolar AS, dengan waktu untuk mengisi peran terbuka 42 hari. Jadi, salah merekrut orang karena proses yang kurang andal dapat berakibat pemborosan dan inefisiensi.

Dengan menggunakan AI, Anda bisa menghemat pengeluaran perusahaan dengan mencegah biaya yang timbul akibat salah rekrut orang atau biaya turnover karyawan. 

Ingin proses rekrutmen yang tidak memboroskan anggaran perusahaan? Platform rekrutmen nomor 1 di Asia, Glints, dapat menjadi solusi Anda.

Glints TalentHunt membantu Anda merekrut kandidat terbaik lebih cepat, lebih efektif, dan lebih efisien hanya dalam waktu kurang dari 3 minggu. Dengan sistem perekrutan AI machine learning, kami menyaring puluhan ribu top talent di database kami dan membuat pemeringkatan kandidat terbaik sesuai kriteria untuk Anda wawancarai. 

Anda tak perlu khawatir kehilangan biaya akibat kandidat tidak cocok bekerja di tempat Anda karena Glints memberi jaminan 90 hari. Jika Anda tidak puas dengan kinerja karyawan, kami akan mencari kandidat pengganti gratis. 

Selain TalentHunt, Glints juga menyediakan job portal gratis untuk pasang iklan lowongan kerja tanpa batas. Namun, Anda melakukan rekrutmen sendiri dari awal hingga akhir. Buat akun di https://employers.glints.id dan posting iklan Anda untuk menarik pelamar di marketplace ini.

Anggita Dwinda

Recent Posts

Tren Inflasi Jabatan untuk Menarik Talenta, Strategi yang Efektif?

Titel pekerjaan atau job title berperan penting dalam strategi menarik maupun mempertahankan talenta. Saat ini,…

5 hours ago

Mengapa SDM Berkualitas Vietnam adalah Kunci Keberhasilan Ekonominya

Vietnam telah mencatat pertumbuhan ekonomi yang stabil selama dua dekade terakhir dengan pertumbuhan tahunan rata-rata…

1 week ago

Diperlukan Strategi Lebih Proaktif untuk Meningkatkan Kesehatan Mental Karyawan

Gangguan kesehatan mental memengaruhi 15% dari orang dewasa usia kerja, dengan depresi, kecemasan, dan penyalahgunaan…

2 weeks ago

Founder Ritel Ini Larang Karyawan Bekerja Saat Tidak Bahagia

"Jika Anda sedang tidak merasa baik secara mental, Anda lebih baik tidak hadir di tempat…

2 weeks ago

Wajah Baru dari Data Science di 2024: Apa Saja yang Berubah?

Tahun 2023 menyisakan banyak pelajaran penting bagi industri teknologi, khususnya dari sisi pengelolaan data. Gelombang…

2 weeks ago

Tantangan dan Peluang Lapangan Kerja Hijau di Indonesia 2024

Di tengah upaya global mengurangi emisi karbon dan mendorong ketahanan ekonomi serta sosial, Indonesia telah…

2 weeks ago