Pentingnya Business Acumen untuk Pemimpin: Ini 5 Tips Meningkatkannya
Business acumen, keahlian satu ini nyatanya menjadi kian krusial dimiliki seorang pemimpin dewasa ini. Dalam survei Business Acumen Institute, dikatakan mayoritas pemimpin percaya bahwa lemahnya ketajaman business acumen akan akan membatasi kemampuan perusahan untuk mencapai tujuan strategisnya.
Lalu, bagaimana perusahaan mengasah kemampuan business acumen ini pada diri pemimpin dan calon pemimpinnya? Simak ulasan yang telah Glints for Employers rangkum berikut ini.
Secara umum, pengertian business acumen adalah kemampuan untuk memahami dan mengevaluasi situasi bisnis secara keseluruhan, termasuk faktor ekonomi, pasar, kompetitor, dan risiko yang ada. Tujuannya, untuk mengambil keputusan yang tepat demi mencapai tujuan perusahaan.
Pada dasarnya business acumen bukanlah sebuah keahlian tunggal, melainkan kompetensi kompleks yang menjangkau pengetahuan, pemahaman, dan aspek lainnya dalam sebuah bisnis. Sederhananya, seseorang dengan business acumen baik dapat melihat ‘helicopter-view’ dengan baik (Finance & Operations Director Novo Nordisk Hrvatska, Katarina Lasic Pticar).
Talenta dengan keahlian business acumen nyatanya memang sangat diburu saat ini. Menurut sebuah studi oleh Cisco, 93% talenta IT dan eksekutif bisnis memiliki kesenjangan keterampilan ini sehingga menyulitkan transformasi bisnis. 42% perusahaan pun mengatakan ketajaman bisnis adalah kesenjangan keterampilan terbesar mereka.
Sebagai seseorang yang memimpin tim atau bahkan pusat perusahaan, pemimpin haruslah memiliki ketajaman bisnis di atas rata-rata. Tanpa ini, tim yang dibawanya tentu akan merasa kurang termotivasi dan tak mampu memajukan perusahaan ke arah yang lebih baik.
Seringkali disebut business sense atau business savvy, dimilikinya keahlian ini akan membuat seseorang memahami dan menjabarkan perencanaan strategis seperti:
Memberikan karyawan kesempatan untuk belajar tentang manajemen, keuangan, pemasaran, dan operasi bisnis akan membantu mereka untuk memahami bagaimana bisnis beroperasi. Tak hanya itu, mereka juga dapat memahami bagaimana kontribusi individual mereka dapat membantu akselerasi bisnis perusahaan.
Pelatihan business acumen ini akan membantu mengubah sikap karyawan dari sekadar seorang ‘mere doer’ menjadi orang yang termotivasi untuk berkontribusi dalam pengambilan keputusan bila diperlukan.
Survei global pada 2018 lalu mendapati hanya 20% karyawan yang mengatakan perusahaannya baik dalam mengambil keputusan (Harvard Business Publishing). Pada dasarnya, untuk mengambil keputusan yang baik diperlukan akses informasi yang memadai.
Untuk memperbaiki hal ini, gali di mana karyawan dapat menemukan sumber informasi yang diperlukan. Berikan juga kesempatan bagi karyawan untuk mengajukan pertanyaan klarifikasi atas informasi yang diperlukannya. Hal ini juga secara spesifik meningkatkan kepercayaan diri karyawan Anda untuk merancang dan membuat keputusan yang tepat.
Membangun kapabilitas kolaborasi lintas fungsi memang menatang, namun akan powerful saat berhasil diimplementasikan. Kolaborasi ini akan lebih efektif dalam pemecahan masalah yang kompleks dan membutuhkan inovasi yang segar.
Ketika karyawan dari divisi berbeda bekerja-sama lebih dekat, mereka tidak hanya belajar lebih banyak tentang bidang keahlian orang lain. Mereka juga dapat menerapkan pembelajaran tersebut untuk mengelola perspektif yang berbeda dan menghasilkan solusi baru.
Menetapkan business acumen sebagai keahlian dasar bagi karyawan Anda adalah investasi untuk mencetak business savvy leader. Lakukan evaluasi ketajaman bisnis karyawan selama penilaian kinerja untuk mengidentifikasi potensi dan perbaikan yang dapat dioptimalisasikan.
Untuk memudahkan proses implementasi hingga menjadi sebuah mindset kerja, Anda dapat memberikan program business acumen mentoring. Memberikan karyawan kesempatan untuk belajar dari mentor yang berpengalaman dalam bidang bisnis akan membantu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan bisnis mereka.
Financial acumen tentu berkorelasi erat dengan business acumen. Hal ini lantaran kemampuan untuk memahami dan mengelola keuangan merupakan salah satu faktor yang paling penting dalam mengelola sebuah bisnis. Tanpa kemampuan untuk mengelola keuangan dengan baik, bisnis akan sulit untuk berkembang dan berhasil.
Agar karyawan tidak awam akan financial acumen, perusahaan dapat mendorong karyawan mempelajari dasar-dasar keuangan. Seperti dasar-dasar akuntansi, manajemen keuangan, dan analisis laporan keuangan. Mereka juga dapat belajar dari laporan keuangan perusahaan untuk mendapatkan gambaran tentang bagaimana perusahaan mengelola keuangan serta performa bisnis saat ini.
Temukan layanan lengkap kami untuk mulai membangun tim yang berkualitas hari
Artikel di atas dipersembahkan oleh Glints for Employers, mitra rekrutmen terpercaya untuk startup dan perusahaan di Asia Tenggara dan Taiwan. Lebih cepat dan hemat, pakar kami yang dibekali dengan teknologi siap membantu Anda terhubung dengan talenta terbaik di sekitar Anda.
Konsultasikan kebutuhan rekrutmen Anda GRATIS!
Menyukai ulasan di atas? Tersedia ratusan insight membangun seputar HR untuk Anda. Mari berlangganan newsletter kami untuk jadi yang pertama mengetahui tren HR terkini!
